...:::Keberhasilan Itu Milik Orang Yang Tekun:::... ...:::Pikiran Adalah Cermin Kehidupan:::... ...:::Pusat Pengendalian Diri Adalah Skap:::... ...:::Percaya Diri Adalah Cara Untuk Meraih Kesuksesan:::...

Artikel Hari Ini


Sabtu, 15 September 2012

Menengok Aktivitas Angkutan Kapal ke Pedalaman Sungai Mahakam


 
Samarinda, Warga di pedalaman Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Kutai Barat, sebagian besar masih mengandalkan transportasi kapal, baik untuk angkutan penumpang maupun kebutuhan sembako dari Samarinda. Angkutan kapal dinilai relatif lebih murah ketimbang kendaraan roda empat atau truk untuk mengangkut sembako.

Sabtu (15/9/2012) sore di Dermaga Mahakam Hulu di Jl Untung Surapati, Samarinda, jarum jam menunjukan pukul 16.20 WITA. Terik matahari saat itu, tidak menyurutkan semangat para kuli panggul yang terlihat sibuk untuk memasukan barang-barang kebutuhan sembako dan lainnya ke dalam kapal tujuan Muara Pahu, Melak, Long Iram hingga yang kawasan terjauh, kecamatan Long Bagun.

Sebagian besar kebutuhan sembako bagi masyarakat di Kabupaten Kutai Barat, memang dipasok dari Samarinda. Dipilihnya sarana transportasi kapal sungai sepanjang jalur Sungai Mahakam untuk mengangkut penumpang dan kebutuhan sembako, biaya yang ditanggung lebih murah.

"Misalnya, kalau mau cepat sampai di Muara Pahu, ya naik truk. Kalau kapal memang lambat sampai tapi biaya lebih murah," kata Hatta, warga Kutai Barat, dalam perbincangan bersama detikcom di KM Kurnia.

Memang, jarak tempuh ke Muara Pahu menggunakan sarana transportasi kapal tersebut bisa memakan waktu sampai 13 jam perjalanan di Sungai Mahakam. Sedangkan untuk jalan darat, hanya sekitar kurang lebih 8 jam perjalanan. Itu pun dominan harus melalui jalan yang tidak mulus.

"Berangkat dari Samarinda jam 7 pagi, tiba di Muara Pahu sekitar jam 10 malam. Menggunakan kapal, angkut barang-barang seperti sembako ini sekitar beberapa ratus ribu saja. Tapi kalau truk, biayanya sejutaan lebih," ujar Hatta.

Provinsi Kaltim, memang salah satu provinsi yang memiliki banyak jalur sungai di pulau Kalimantan. Dari kota Samarinda dengan menelusuri Sungai Mahakam yang berkarakter berarus deras, akan membawa kita ke berbagai daerah pedalaman sambil mengamati pesona eksotisme perairan Sungai Mahakam tidak hanya ke Kabupaten Kutai Barat, juga bisa menembus pedalaman Kutai Kartanegara serta wilayah Kutai Timur.

"Kalau naik kapal, memang lebih santai. Bisa lihat-lihat pemandangan di sekitar sungai yang kita lalui," kata Jamli, salah seorang nakhoda KM Berkat Usaha rute Samarinda hingga Long Bagun.

Menuju Melak Kabupaten Kutai Barat misalnya, tiket resmi kapal yang dipatok dengan harga Rp 120.000 per orang itu, tidak menyurutkan keinginan warga yang akan bepergian ke Melak, meski harus berada di kapal selama 18 jam perjalanan di Sungai Mahakam.

"Ke Melak, kurang lebih sehari semalam. Ke wilayah terjauh di Kutai Barat, pun di Long Bagun, harga tiket Rp 250.000 per orang dengan waktu 2 hari 2 malam, masih diminati calon penumpang" sebutnya.

"Kalau kebutuhan sembako seperti beras dan gula, hitungan ongkos angkutnya per ton Rp 300.000. Itu untuk angkutan ke Long Bagun. Kalau seperti mi instan dalam dus, hitungannya biaya angkut per dus saja," terang Jamli.

Beberapa hari lalu, KM Surya Indah tenggelam dan kandas di perairan Sungai Mahakam di Muara Pahu, di Kutai Barat. Kejadian itu, tidak mempengaruhi para awak kapal maupun calon penumpang yang akan menggunakan kapal sejenis ke tempat tujuan.

"Tidak pengaruh, tetap jalan. Kalau memang sudah takdir musibah, ya tidak bisa dihindari. Tapi memang kalau paling ramai naik kapal itu saat liburan sekolah atau jelang lebaran (Hari Raya Idul Fitri)," ujar Jamli.

Faktor jalan rusak ke wilayah Kutai Barat, menurut Jamli, masih menjadi alasan penumpang yang ingin menikmati perjalanan menggunakan transportasi sungai. Begitu juga dengan warga yang membawa kebutuhan sembako, juga lebih memilih angkutan sungai.

"Itu, kalau ke yang terjauh ke Long Bagun, bahkan tidak bisa ditembus dengan jalan darat. Lebih baik lewat sungai. Tapi memang, semakin ke hulu Sungai Mahakam, arus sungai semakin deras," ungkapnya.

(mpr/mpr)


sumber: detik.com

0 komentar:

Posting Komentar